THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 27 Agustus 2010

She's my angel :D

Waktu terus berlalu, seakan tak pernah menunggu kita.
Sifatmu sudah kembali seperti biasanya.
Aku kembali mendengar tawamu, yang selalu kau perdengarkan.


Kau menerimaku sebagai pengganti laki-laki yang dahulu pernah kau cintai itu.
Aku senang sekali ketika melihatmu kembali seperti kau yang dulu,
Yang nggak kenal akan "kesedihan".


Kurasakan bahwa perasaanku padamu semakin dalam.
Kau juga menunjukkan bahwa kau memberi rasa padaku.
Pelukanmu, tawamu, ingatanmu tentang hari-hari penting yang terjadi diantara kita.


Kau menerimaku ketika aku memintamu menjadi pendamping hidupku
Senang? Tentu saja.
Sekarang aku benar-benar tak bisa hidup tanpa dirimu. Tidak dengan yang lain.


Banyak yang berkata, 'Seorang komandan jatuh cinta pada wakilnya sendiri?'
Atau, 'Apakah dia serius?'
Serta kalimat-kalimat lain yang kurang enak di dengar.


Tapi di sisi lain, banyak juga yang berkata, 'Congrats, komandan, kau sudah menemukan seseorang yang menjadi belahan jiwamu'
Atau, terkadang aku mendengar bawahan kita berkata padamu, 'Hey, letnan, selamat, ya!'


Yah, semua orang yang dekat dengan kita, mengucapkan selamat pada kita.


Kini kita tinggal melangkah ke hubungan yang lebih serius.
Mudah-mudahan rasa yang ada akan selalu ada selamanya.

:)

puisi -gaje-

Kadangkala, aku emang kesel mendengar ocehanmu yang tidak jelas itu.
Kadangkala, aku emang marah-marah ke kamu.
Kadangkala, aku sering berteriak padamu mengenai paperwork-paperwork yang menumpuk itu
Kadangkala, aku nggak suka dengan pelukan mautmu itu.

Tapi di sisi lain, aku merasa ada yang hilang kalau nggak mendengar suaramu.
Aku memang marah-marah ke kamu,
Tapi, itu cuma kedok agar aku bisa selalu dekat denganmu.
Walau aku nggak suka akan pelukan mautmu itu,
Tapi aku juga nggak bisa menolaknya.

Senyummu,
Tawamu,
begitu mengalihkan semua yang ada dalam pikiranku.

Aku sedih ketika melihatmu menangis.
Aku bingung, bagaimana cara mengembalikan senyummu yang biasanya mengalihkan duniaku itu.
Aku selalu ingin bisa membantumu.

Ketika kau bilang ada dari separuh jiwa mu yang pergi dengan laku-laki itu.
Aku bersedia menggantikannya.
Aku bersedia untuk menjadi separuh jiwamu yang hilang itu.

Aku selalu rindu dengan canda dan tawa yang selalu kau perdengarkan.
Mungkin kau memang menyebalkan, tapi kau lebih menyebalkan kalau kau menangis terus.

Aishiteru.. :'D

Kamis, 26 Agustus 2010

Fanfiction

Humm.. Memang baru 3 bulan terakhir ini gw gabung di fanfiction. Yaa, selama ini gw emang ga pernah berani mengungkapkan cerita-cerita gw, ide-ide gw ke khayalak ramai (apaan, sih??). Gw bikin fanfiction cuma buat diri gw sendiri, menyalurkan apa yang ada dalam pikiran gw saat itu, ke dalam sebuah cerita, karena gw emang ngga jago gambar. Karakternya, memang gw angkat dari anime yang gw suka. :D



Yah, mulai dari Yu-Gi-Oh!, Detective Conan, Kindaichi, DDS, Bleach, dll, dll. Tapi sekarang gw sedang aktif di fandom Bleach -yang ceritanya ngajak ribut tapi seru-.

Gw ngikutin manga bleach di mangastream, dan sejujurnya gw agak kecewa dengan jalan ceritanya. Pairing yang bagus-bagus kok mati semua? Kayak Gin, ulquiorra.. Yaa untuk GinMatsu sih, gw memang lebih prefer ke HitsuMatsu.

-di gampar oleh fans nya GinMatsu en HitsuHina-

hwehehe.. Saya tidak akan membashing suatu pair/chara kok, karena setiap orang kan berhak untuk mengungkapkan pendapatnya masing-masing.



Oke, balik ke fanfiction.

Apa yang membuat gw selalu ingin menyelesaikan suatu fic?

jawabannya cuma 1: REVIEW.

Setiap orang pasti seneng kan, kalo karya nya di hargai?

Ya, begitu juga dengan gw.

Pada awalnya, review yang masuk memang sedikit karena gw bikin cerita yang oneshoot. Tapi, seiring dengan berjalannya waktu, gw mencoba bikin cerita dengan beberapa chapter. Sampe sekarang, yang bener-bener bikin gw seneng karena banyak review yang masuk, adalah BleachMegaplex.

Memang fic ini adalah sebuah ide dari adik gw. tapi ide itu gw kembangin sendiri untuk menjadi suatu fiction yang memang benar-benar bergenre humor. Karakter dari Bleach gw buat menjadi out of character aslinya.

Alhasil, memang banyak yang tertarik karena cerita nya kocak. tapi di sisi lain, sebenernya agak susah untuk mencari celah agar sinkronisasi ceritanya pas, serta pemotongan cerita yang akan membuat orang lain penasaran.

Tapi, thanks God, ide-ide itu datang dengan sendiri nya. :D

Salah satu temen gw dari fanfiction.net, Mbak Nawa, sekarang kehilangan ide-ide untuk bikin sebuah fic baru. padahal kalo gw liat, cerita nya dia itu menarik sekali.
Yah, gw memang selalu berharap ngeliat fic humor dari dia lagi.

Well, well, mungkin nggak guna juga gw nulis begitu di sini, karena mbak Nawa sendiri nggak bakal mampir ke blog gw, kan? yah, gw berharap sih dia bakal bikin yang baru. :))

Jumat, 06 Agustus 2010

21 lagi..

Oke, tahun ini adalah tahun ke 3 gw sekolah di SMA negeri 21. Sekolah yang awalnya gw bilang bagus, cukup punya 'nama' di Jakarta. Gw masuk 21 karena 1 alasan yang cukup membuat gw dan keluarga gw sedih kalo gw tetep di Penabur..

Tahun pertama, gw masih bener-bener mengexplorasi sekolah ini. Gw ikutin beberapa eksul yang bener-bener eksis, kayak basket dan paskibra. Yang terakhir taekwondo.
Tapi di ekskul basket, gw cuma bertahan 1 tahun karena di kelas XI, gw ada les di hari Jumat..
Paskib juga.. Gw merasa ngga berguna banget, karena pengetahuan gw tentang paskib tuh pas-pasan banget..

Tahun kedua, gw mulai ngerti sekolah gw tercinta ini.
Perubahan yang di lakukan sekolah menuju yang lebih baik, tidaklah banyak. Gw mulai merasa, 'duh, pelit banget sih, 21 ini. apa-apa mesti bayar, minta ini, minta itu, sama orang tua murid. Emang ngga malu, ya?'

Tahun ketiga ini, SMA negeri 21 jadi sekolah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Tapi, fasilitas yang ada tuh ngga memadai sama sekali. Uang sekolah doang yang naek, lama-lama 21 jadi Rintisan Sekolah BERTARIF Internasional.
Sejujurnya gw sedih banget karena perubahan yang ada tuh lambat banget. Terkadang gw iri sama anak-anak sekolah swasta, kayak Penabur, ato SMA negeri 8, deh, yang cukup bermodal untuk bikin acara-acara bermanfaat.
Dalam hati gw berkata, 'nanti kalo gw udah jadi orang berada, gw bakal bantu 21 deh, biar fasilitasnya bisa jadi lebih bagus dari sekarang.'
AMIN.

Cukup banyak kekurangan yang ada di SMA negeri 21, antara lain:
1. Terkadang guru-guru yang ada di 21 itu males ngajar (yaa, ngga semua, sih).
2. Ada juga guru yang ngajar nya ngga enak (ngga semua juga, sih. Yang ngajarnya enak juga banyak).
3. Ada guru yang sok tahu dan ga mau di salahin (cuman 1 guru sih yang gw tau, yang laennya mau kok di koreksi kalo ada kesalahan).
4. Fasilitas untuk jadi RSBI itu kurang banget :(
Kemana nih duit pangkal yang udah kita bayar waktu kelas 1 dulu?
5. Pulang nya terlalu sore, jadi pas jam pelajaran terakhir, anak-anak nya udah pada ngga konsen lagi.

Tapi di sisi laen, sekolah gw tercinta ini punya kelebihan di mata gw..
1. Walau murid-muridnya berasal dari suku yang berbeda-beda, tapi mereka semua membaur jadi 1. Biar beda agama, suku, dan ras nya pun, ngga ada tuh yang pilih-pilih temen.
2. Di 21 gw belajar banyak tentang persahabatan, bagaimana menyelesaikan suatu masalah, dan yang terakhir adalah AGAMA.
Sepanjang hidup gw, gw menghabiskan waktu belajar gw di BPK PENABUR. Jelas sekali agama yang diajarkan berbeda dengan agama yang gw anut sekarang.
3. Di 21 juga gw belajar untuk menjadi seorang yang dewasa, yang bisa adil, walau pun itu susah banget. Gw yang egois, gw yang mau menang sendiri, masih belom bisa gw lepasin.
4. Gw ngedapetin temen yang bisa gw ajak cerita, gw ajak bercanda. Kalo di penabur, temen gw ngga sebanyak di 21..
5. Gw belajar untuk berorganisasi di ROHIS. Memang ngga terlalu berpengaruh, tapi setidaknya gw belajar untuk mengatur jadwal, bedisiplin waktu (di sanlat, TA, dll)

Lalu, gw juga menemukan lagi "bakat" gw yang sempet gw tutup, yaitu nulis.
Gw lebih mencurahkan itu dengan bercerita pada temen gw, tapi gw sadar terkadang itu ngga efektif. Bisa aja kan, temen kita itu ngebocorin rahasia kita..
Gw mulai aktif lagi saat gw bikin account fanfiction, yang terinspirasi dari salah satu senior gw, kak Luthfia Nadia. Dia ikut Rohis, dia ikut sanlat, tapi kenapa gw baru tahu dia pas akhir-akhir ini aja, ya? Hehe

Thankyou banget loh, kak. Dari fanfiction itu gw bisa mencurahkan masalah yang ada di hidup gw. :D
Lalu, Thankyou GOD, biarpun gw di kasih bakat untuk menggambar yang pas-pasan, tapi Kau memberikan gw kemampuan untuk merangkai kata-kata menjadi kalimat, merangkai kalimat menjadi paragraf, dan merangkai paragraf menjadi sebuah karangan fanfiction yang bisa menghibur orang banyak.

Okey, untuk hari ini, itu yang pengen gw share di blog gw ini ^^